google translate

WELCOME

it's me... ^_^

pelajaran cinta pertama oleh AIN NISA (pengarang novel)

setiap tanggal 1 juni sy selalu melihat kalender dengan rasa deja vu yg aneh,sebab pada tanggal itu,sembilan tahun yg lalu,sy memberanikan diri mengutarakan rasa syg kecinta pertama sy. deja vu yg aneh pun berganti dengan rasa nostalgia mengingat suasana ketika itu;ruang kelas yg kosong,hanya kami bertiga,sy,dia,dan seorang teman yg kebetulan sahabat kami berdua.dia mmg yg punya andil mencomblangi dengan sangat gigih. men-set up sebuah kencan,memuji temannya itu berkali kali di depan saya,sampai akhirnya sy tertarik dan berakhir di sini,disebuah ruang kelas kosong di senja hari.

tidak pernah sy duga akan pernah jatuh cinta kepada org ini. kami adalah utara dan selatan,dingin dan panas,hitam dan putih. status sy adalah pelajar baik baik dan dekat dengan guru,mengepalai organisasi siswa,dan berprestasi baik. sedangkan ia drummer band yang terkenal rajin bolos,suka tawuran,dan sering di hukum guru,karena merokok sembunyi sembunyi. bahkan waktu kelas 1 smp,saya pernah marah besar padanya,karena membuat ribut seisi kelas. bayangkan betapa terkejutnya teman teman kami ketika tau bahwa 2 anak ingusan ini pacaran.

hubungan kami berjalan sepihak. saya yg mencintainya,ketimbang sebaliknya. dalam banyak hal,ia memperlakukan sy seenaknya. berjanji pulang sama sama,tapi ia meninggalkan saya di depan mata; dan sering saya mendapati ia bertukar jam tangan dengan teman perempuan yang lain; dan sering saya mendapati ia enggan bicara pada saya. kalo di pikir pikir sekarang,wajar saja ia demikian,dia cuma cowo smp culun yang masih senang main. tapi buku buku yang saya baca sudah membentuk romantisme gila di diri saya yang waktu itu benar benar menguasai,dan hubungan ini jadi menyiksa. namun,saya tak bisa meninggalkannya. perasaan itu terlalu besar.

bagaimanapun, inilah hubungan serius yang pertama kali saya punya. banyak hal saya pelajari, hanya karna dia menyukainya. saya latihan basket 2-3 jam setiap hari(4-5 jam saat weekend) agar bs msuk tim basket ulung; saya hunting gitar di taman puring dan belajar memetik senarnya samapi jari-jari membiru(senar string, bukan nylon) karena dia jago rhytem gitar; belajar merokok untuk menarik perhatiannya; dan membujuk teman mengajarkan saya main drum karena dia adalah drummer. tidak ada satupun yang saya sesali kecuali kaki-kaki yang gemetaran habis main drum(ya,saya hanya bertahan 1 ahari latihan).
maka tidak terbayangkan buruknya keadaan 6 bulan kemudian, sewaktu tiba-tiba ia mengatakan ingn berpisah, karena alasan bodoh(paling tidak menurut saya), yaitu ia pikir karena dirinya, prestasi saya menurun. memang, ranking saya terjun bebas, ia di tegur guru fisika, yang cantik tapi judes, di depan kelas. saya dan orang tua di panggil kepala sekolah karena semua ini. tapi saya selalu berfikir antara pelajaran dan dirinya tidak ada hubungan. saya cukup bisa bertanggung jawab atas prestasi saya sendiri. tapi ia tak percaya.

"kamu egois," desis saya begitu ketus hari itu dan pergi meninggalkan dia sendirian. yeah,benar-benar timing yang pas untuk putus, yaitu saat prestasi jatuh, orang tua dan guru meminta pertanggung jawaban,dan flu berat berminggu-minggu. harusnya ia mendukung dan mendampingi, harusnya ia bisa berfikir lebih dewasa, begitulah cercah kepala saya padanya tapi di hari itu jg, sekedar bersikap sportif dan terbuka, saya menunggu ia pulang dan berkata,"ok, kita berteman baik saja ya?" dan ia tersenyum lega.

di 3 hari selanjutnya, hidup adalah neraka. tidak bisa berhenti menangis, jatuh dan pelipis terluka, serta demam yang naik turun tanpa henti. tahu pepatah kilat di siang bolong? nah, kira-kira kejadian ini begitu rasanya. perasaan kepadanya msih sebesar itu, masih seindah itu, dan sayapun kebingungan, mau di kemanakan semua ini.

jika memang ada hikmah dari semua peristiwa, maka saya pikir saya menemukannya juga. selain belajar basket, gitar, merokok, dan drum, melalui hubungan ini pelan-pelan saya belajar punya cinta tanpa pamrih. bermula dari kebosanan berputar-putar di luka yang sama terus menerus, inilah pertama kali saya belajar bagaimana pola pikir untuk menciptakan rasa ikhlas, yang sebenarnya cukup dengan sebuah kalimat,"SAYA MENCINTAINYA, DAN ITU CUKUP..." hanya kalimat itu yang berulang kali di rapalkan bak mantra. mensyukuri setiap tegur sapa darinya, menikmati setiap doa untuknya, setiap kenangan lama, setiap pemandangan dirinya yang bermain bersama teman-teman, setiap senyum ragu dari kejauhan, dan yang terpenting, mensyukuri cinta dalam diri saya untuknya. bahwa cinta itu sendiri adalah anugrah tuhan, yang sudah demikian indah tanpa dia.

4 tahun berlalu dari kejadian menyakitkan itu. saya berhenti main gitar, tak punya waktu untuk main basket, dan suka rela berhenti merokok karena tidak membuat saya merasa lebih baik(cuma bertahan 6 bulan sejak mencoba). pada hari pengumuman SPMB , dan saya masih kegirangan luar biasa karena di terima di jurusan pilihan pertama, saya menerima telfon darinya. lalu ia berbicara panjang lebar. tentang kami,tentang masa lalu,tentang keslahpahaman waktu putus,dan bahwa ia menunggu 3 tahun untuk menyatakan ini. singkat kata ia ingn saya kembali.

disitulah saya benar-benar melihat apa makna 3 tahun yang sudah lewat. semua yang ia sebut-sebut dalam pembicaraan ini, terasa jauh sekali di belakang. seperti membuka buku pelajaran SMP yang lapuk berdebu di gudang. sampai saat itupun, saya masih bisa melihat setitik kasih untuknya, hanya sudah mengkristal membeku. sebagai mana untuk orang lain, kasih untuknya juga menghangatkan, namun bentuknya adalah tugu peringatan. maka setelah saya mengucap"maaf" kepadanya, batin saya melanjutkan, "pelajaran untuk saya sudah selesai"......

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered By Blogger | Portal Design By Vikas bhardwaj's Blog